Fashion spotlight kembali hadir dengan sejumlah berita menarik seputar mode. Mulai dari koleksi kolaborasi H&M dan Toga, hingga LVMH yang mengakuisisi saham mayoritas Off-White. Yuk, simak berita selengkapnya berikut!
1. H&M Mengungkap Koleksi Kolaborasi dengan Toga
H&M telah mengungkap kolaborasinya yang sangat dinantikan dengan Toga Archive. Ritel mode tersebut telah mengungkap koleksi lengkap sekaligus merilis gambar untuk kampanye pendukung. Koleksi kolaborasi tersebut rencananya akan diluncurkan pada 2 September mendatang. Kapsul dengan label independen Yasuko Furota ini nantinya akan diluncurkan di toko-toko terpilih secara global serta situs web resmi H&.
Foto kampanye tersebut ditata oleh Jane How dan dipotret oleh Johnny Dufort dengan latar belakang arsitektur di London’s Barbican Estate. Koleksi yang dihadirkan cukup beragam, seperti kemeja dekonstruksi, jas hujan hybrid, rok plissé, tailoring yang presisi, serta aksesori meriah. Untuk wanita, koleksi ini menghadirkan mantel parit wol-twill “silhouette-shifting”, tunik biru tua dengan hiasan khas merek, serta blazer abu-abu besar yang disertai manik-naik terompet pada bagian saku dada.
Sementara untuk koleksi pria, kapsul ini menghasilkan kemeja bergaris biru hingga jumper V-neck transparan yang didesain agar mudah dipadukan dengan beragam aksesori. Sementara untuk koleksi aksesorinya, kolaborasi ini menghasilkan sepatu pumps yang diberi sentuhan baru dengan sepatu hak koboi, anting, kalung kerah, hingga manik-manik.
2. LVMH Akan Mengakuisisi Saham Mayoritas Off-White
Raksasa mode LVMH akan menambahkan label mode Off-White milik desainer Virgil Abloh ke dalam portofolio. Keputusan tersebut diambil setelah LVMH sepakat untuk mengambil saham mayoritas Off-White LCC sebesar 60 persen. Sementara itu, New Guards Group yang menjadi pemegang lisensi merek tersebut akan tetap menjadi mitra operasional.
Virgil Abloh sebagai pendiri merek akan tetap memegang peran sebagai direktur kreatif, di samping posisinya sebagai direktur artistik pakaian pria merek mewah Louis Vuitton. Hingga saat ini belum ada informasi mengenai ketentuan kesepakatan. Disisi lain, Off-White merupakan label yang berpotensi untuk tumbuh secara substansial. Sementara itu, LVMH dan Virgil Abloh akan bekerja saama untuk mengembangkan merek dan memungkinkan untuk meluncurkan merek baru dalam kategori mode streetwear mewah.
Abloh sendiri menegaskan bahwa ia akan mengambil peran yang lebih besar dalam LVMH dan membawa suara yang beragam ke portofolio mereknya. Kepala eksekutif Louis Vuitton juga turut buka suara mengenai akuisisi label mode Virgil Abloh. “Kami tidak mencoba meniru model yang sudah ada. Ini lebih seperti apa yang dilakukan Bernard Arnault ketika dia membeli Dior dan memutuskan untuk membuat federasi merek-merek mewah,” ungkap Burke.
3. Dim Mak Berkolaborasi dengan Paramount Pictures dan Hasbro
Merek mode indie sekaligus label rekaman milik Steve Aoki, Dim Mak, berkolaborasi dengan Hasbro dan Paramount Pictures untuk meluncurkan kapsul pakaian baru. Kapsul edisi terbatas ini dilakukan untuk merayakan perilisan teater mendatang, Snake Eyes: G.I. Joe Asal. Koleksi kolaborasi Dim Mak dan Snake Eyes ini akan menampilkan lima desain yang menyoroti persimpangan pendidikan Aoki di Amerika dan warisan Jepang.
Kelima desainnya hadir dengan warna hitam sebagai anggukan pada perlengkapan ninja hitam khas karakter Snake Eyes dengan simbol Arashikage dan seni eksklusif dari film tersebut. Koleksi tersebut menyediakan dua gaya T-shirt lengan pendek, di mana salah satu menampilkan Snake Eyes dan yang lainnya menampilkan musuh bebuyutannya, Storm Shadow. Tersedia pula kaos lengan panjang Katana, Sweatshirt Leher Kru Arashikage, serta Double Dragon Hoodie yang menarik.
“Saya suka menonton bagaimana Snake Eyes adalah senjata rahasia untuk G.I. Tim Joe ketika saya masih muda, dia akan masuk dan menyelamatkan hari hanya dengan keterampilan pedang dan ninjanya. Saya selalu bertanya-tanya apa latar belakangnya. Ketika kesempatan ini muncul untuk bermitra dengan Hasbro dan Paramount dalam kisah asal Ular Mata, saya terdorong untuk mengetahui bagaimana prajurit super favorit saya menjadi begitu luar biasa. Saya tidak sabar untuk menonton filmnya dan melihat bagaimana Snake Eyes dilatih oleh Arashikage di Jepang,” ungkap Aoki.
4. Ross Store Membuka 30 Lokasi Baru di 11 Negara Bagian
Ross Stores, Inc. (ROST) mengumumkan bahwa mereka baru-baru ini telah membuka 30 toko baru, yang terdiri dari 22 Ross Dress for Less dan delapan dd’s DISCOUNTS. Toko tersebut dibuka pada bulan Juni-Juli di 11 negara bagian yang berbeda. Lokasi-lokasi baru tersebut merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk menambah sekitar 60 toko baru, yaitu 40 Ross dan 20 dd’s DISCOUNTS selama tahun 2021.
Pada musim panas ini Ross Store telah memperluas kehadirannya di pasar terbesar California, Florida, dan Texas. Perusahaan tersebut juga telah menambahkan lokasi toko di sejumlah negara bagian yang lebih baru, misalnya saja Ohio dan Virginia barat untuk Ross dan Illinois untuk dd’s.
Rantai pakaian dan mode rumahan ini mengungkapkan kepercayaan diri dalam kemampuannya untuk tumbuh. Mereka menargetkan setidaknya 2.400 lokasi Ross Dress for Less dan 600 lokasi dd’s DISCOUNTS dari waktu ke waktu. Sementara, untuk saat ini Ross Dress for Less dan dd’s DISKON saat ini mengoperasikan total 1.896 lokasi di 40 negara bagian, District of Columbia, dan Guam.
5. Gucci Berinvestasi dalam Rantai Pasokan Berkelanjutan dengan Bank Intesa Sanpaolo
Merek mode mewah Gucci bersama bank intesa Sanpaolo telah meluncurkan inisiatif untuk mendukung produsen luar biasa, Made Italy, yang masuk ke dalam rantai pasokan Gucci. Kerja sama ini dinilai mererapkan praktik etis dan juga bertanggung jawab di seluruh rantai pasokan merek dengan memberikan fasilitas sumber daya keuangan kepada para pemasok yang telah memenuhi syarat.
Langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari program ‘Sviluppo Filiere’, yang telah diluncurkan pada Mei 2020 silam di tengah pandemi global COVID-19. Sebanyak lebih dari 150 pemasok dalam rantai pasokan Gucci Italia memiliki akses ke lebih dari 230 juta euro berupa pinjaman yang diberikan oleh Intesa Sanpaolo dalam kurun waktu 12 bulan pertama.
Melalui proyek ini, para pengusaha kecil dan menengah dapat mengakses modal keuangan dengan syarat dan ketentuan yang lebih baik dengan tujuan dapat meluncurkan wvolusi industri mereka sendiri sesuai prinsip revolusi hijau dan transisi ekologi yang didukung oleh Italy’s National Recovery and Resilience Plan. Prinsip tersebut memiliki tujuan efisiensi energi dan pengurangan limbah, sumber terbarukan, pengembangan ekonomi sirkular serta peningkatan keragaman.