Inilah 5 Daftar Penyakit Paling Mematikan yang Ada di Indonesia

Hidup sehat dan juga panjang umur tentu saja menjadi harapan semua manusia. Akan tetapi, pada kenyataannya justru manusia selalu dihadapkan dengan kemungkinan besar untuk terserang berbagai macam penyakit tertentu.

Mulai dari jenis penyakit ringan hingga penyakit kronis berbahaya pun dan bisa berujung pada kematian. Lantas, apa saja jenis penyakit yang paling mematikan ada di Indonesia dan harus diwaspadai? Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

5 Daftar dari Penyakit yang Paling Mematikan di Indonesia

Dikutip dari berbagai sumber yang terpercaya, berikut ini ada lima jenis penyakit yang paling berbahaya dan mematikan paling sering terjadi di Indonesia beserta dengan gejala penyakitnya.

1. Penyakit Stroke

Berdasarkan dari hasil survey SRS atau sample registration system Indonesia pada tahun 2014 lalu, stroke ini merupakan jenis penyakit paling mematikan nomor satu yang sudah ada di Indonesia. Ada sebanyak 21,1 perses kasus penyakit stroke ini berakhir pada kematian dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Penyakit stroke ini merupakan gangguan pada fungsi saraf dan juga perdarahan yang terjadi di bagian pembuluh darah otak secara tiba – tiba, cepat dan juga terus bertambah semakin parah.

Hal tersebut juga menimbulkan berbagai macam gejala berupa terjadinya kelumpuhan wajah dan juga anggota badan lainnya, bicara tidak bisa jelas dan lancar, mengalami gangguan pada penglihatan dan yang lainnya.

Bisa dilihat dari hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 lalu, kejadian penyakit stroke ini banyak terjadi pada umur di atas 45 tahun. Akan tetapi, kasus stroke yang tertinggi pun terjadi pada kelompok usia 75 tahun ke atas dengan persentase sebesar 67 persen.

Meskipun masih berumur cukup mudah, bukan berarti Anda pun dapat terbebas dari risiko penyakit berbahaya satu ini.

Terlebih lagi bila Anda termasuk dalam golongan kelompok berisiko, seperti obesitas atau berat badan berlebih, gemar mengonsumsi alkohol, memiliki masalah kolesterol cukup tinggi dan masih banyak yang lainnya.

Oleh karena itulah, menjaga pola hidup sehat dan juga melakukan pemeriksaan secara rutin guna memastikan kondisi tubuh Anda dalam keadaan sehat dan bugar.

2. Penyakit Jantung Coroner

Untuk urutan kedua dari penyakit yang paling mematikan selanjutnya adalah penyakit jantung coroner.

Penyakit jantung satu ini merupakan salah satu dari jenis penyakit yang tidak menular dan terjadi disebabkan oleh pola hidup serta lingkungan yang cenderung tidak sehat.

Sebagai contohnya adalah kebiasaan konsumsi makanan dengan lemak jenuh yang tinggi, konsumsi alkohol, obesitas, merokok dan juga yang lainnya.

Bila dilihat dari Pusat Data dan Informasi milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) pada tahun 2013 lalu, jumlah kasus dari penyakit jantung coroner di Indonesia ini mengalami peningkatan dari semula 7 persen hingga 12,1 persen dari total masyarakat Indonesia.

Penyakit jantung coroner ini pun banyak pula ditemukan pada kelompok usia dewasa hingga lansia yakni usia 45 hingga 54 tahun dengan persentase sekitar 2,1 persen, 55 sampai dengan 64 tahun ada 2,8 persen dan 65 hingga 74 tahun sekitar 3,6 persen.

Dikarenakan angka kasus dari penyakit jantung coroner ini terus mengalami peningkatan, pemerintah pun segera mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk memegang pedoman CERDIK.

Adapun kepanjangan dari CERDIK ini ialah Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan dari asap rokok, Rajin untuk beraktivitas secara fisik atau olahraga ringan, Diet yang sehat dan juga seimbang, Istirahat dengan waktu yang cukup, serta mampu Kelola stress.

Langkah – langkah dari CERDIK ini mungkin bisa menghindari Anda dari faktor risiko penyakit tersebut sedini mungkin.

3. Diabetes Melitus

Penyakit selanjutnya masuk dalam urutan ketiga terbesar sebagai penyakit paling mematikan di Indonesia ialah diabetes mellitus. Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2013 menjelaskan bahwa penyakit diabetes mellitus ini menyumbangkan sebanyak 6,5 persen angka kematian bagi penduduk di Indonesia.

Buka hanya orang dewasa saja, remaja hingga anak – anak pun dapat terpapar penyakit berbahaya ini. Pusat Data dan Informasi milik Kemenkes RI pada tahun 2013 memaparkan bahwa jumlah penduduk dengan usia di atas 15 tahun mencapai angka 1,5 hingga 2,1 persen. Bahkan, angka tersebut diperkirankan akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Oleh sebab itulah, upaya pencegahan diabetes dapat dilakukan sedini mungkin dengan cara membatasi asupan gula dan juga rutin berolahraga. Tidak lupa pula untuk selalu cek gula darah secara berkala agar menjaga kadar gula darah supaya tetap normal dan terkendali.

4. Tuberkulosis atau TBC

TBC atau tuberculosis ini merupakan suatu jenis penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh infeksi kuman TB atau mycobacterium tuberculosis yang dapat masuk melalui saluran pernapasan.

Gejala utama dari penyakit ini pun seperti batuk selama dua minggu bahkan lebih, batu disertai dengan dahak yang bercampur dengan darah, sesak napas, menurunnya nafsu makan, dan juga demam lebih dari satu bulan lamanya.

Tuberculosis ini termasuk salah satu dari jenis penyakit yang paling mematikan di Indonesia dengan menempati posisi keempat terbesar. Berdasarkan dari data Badan Kesehatan Dunia (WHO) di tahun 2014, jumlah dari angka kematian akibat penyakit TBC ini terus mengalami peningkatan, bahkan diperkirakan lebih dari 100 ribu kasus untuk tiap tahunnya.

Sebenarnya, penyakit TBC ini bisa disembuhkan secara total dengan catatan penderitanya harus konsumsi obat TBC secara rutin. Obat tersebut harus selalu diminum selama kurang lebih 6 hingga 12 bulan guna mencegah tumbuhnya bakteri yang menyebabkan penyakit TBC.

5. Komplikasi Hipertensi

Hipertensi ini merupakan salah satu dari faktor risiko penyakit jantung yang biasanya ditandai dengan peningkatan tekanan darah di atas ambang normal atau pun melebihi dari 120 per 80 mmHg.

Bila kondisi ini dibiarkan terus mengalami kenaikan, penyakit hipertensi pun bisa menggangu fungsi organ penting lainnya seperti ginjal dan juga jantung, lalu dapat memicu komplikasi.

Hipertensi ini tidak boleh dianggap sebagai penyakit sepele. Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi Situasi Kesehatan Jantung milik Kemenkes RI, komplikasi hipertesni ini menyebabkan sebanyak 9,4 persen angka kematian yang terjadi di seluruh belahan dunia tiap tahunnya.

Hipertensi juga ternyata menyebabkan sekitar 45 persen angka kematian akibat dari penyakit jantung dan juga 51 persen kematian akibat dari stroke.

Kasus dari penyakit hipertensi yang terjadi di Indonesia pun paling banyak disebabkan oleh kebiasaan konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan juga garam. Oleh sebab itulah, sebaiknya membatasi dengan jenis makanan tersebut dan selalu periksa tekanan darah secara berkala agar dapat mencegah kemungkinan penyakit hipertensi sedini mungkin.

Dengan cara mendeteksi risiko penyakit tersebut sehini mungkin, Anda pun bisa terhindar dari risiko serangan jantung, gagal ginjal, gagal jantung dan juga stroke.

Tanda – tanda dari penyakit hipertensi ini adalah badan terasa lemas, sakit kepala cukup parah, mimisan, jantung terasa berdebar – debar, dada terasa sakit hingga gangguan pada penglihatan.