Mengenal Prosedur Tes Penyakit Hepatitis B Wajib Diketahui

Hati menjadi salah satu organ yang memiliki peranan begitu penting di dalam tubuh manusia. Fungsi utama dari organ satu ini adalah menyimpan nutrisi serta menjadi suatu sistem pencernaan dan metabolisme di dalam tubuh.

Apabila terjadi gangguan pada kesehatan organ hati ini, maka bakalan bisa membahayakan tubuh Anda. Salah satu dari penyakit yang bisa menyerang organ hati adalah penyakit hepatits B.

Penyakit hepatitis B ini dibagi menjadi dua jenis, yakni akut dan juga kronis. Hepatitis B yang akut ini bisa langsung diatasi dengan mandiri, sementara itu untuk hepatitis B perlu yang mendapatkan penanganan secara medis.

Ada berbagai jenis untuk pemeriksaan yang memang perlu dilakukan supaya bisa memastikan hepatitis B apa yang sedang dialami oleh pasien, salah satunya adalah dengan tes HBsAg. Perlu untuk diketahui prosedur yang akan dilakukan untuk melakukan tes dari hepatitis B.

Sekilas Tentang Penyakit Hepatitis B

Berbicara mengenai penyakit hepatitis B ini menjadi cara yang dapat segera dilakukan sebagai langkah untuk mengatasi penyakit tersebut. Hepatitis B ini termasuk dalam penyakit yang bisa menyebabkan peradangan hati karena infeksi virus hepatitis B.

Penyakit satu ini pun bisa menular melalui hubungan seksual dan juga penggunaan jarum suntik secara bersamaan.

Apabila tidak langsung ditangani, maka bisa pula menyebabkan berbagai macam komplikasi pada kesehatan Anda, seperti halnya kanker hati, gagal hati dan juga sirosis. Penting pula untuk Anda ketahui apa saja gejala awal dari penyakit ini yang paling umum terjadi.

Para penderita hepatitis B ini pada umumnya memanglah tidak merasakan gejala awal, namun sebenarnya penularannya masih bisa terjadi kepada siapa pun.

Infeksi dari virus hepatitis B ini terjadi kurang dari 6 bulan maka dikenal sebagai hepatitis B akut. Sedangkan untuk hepatitis B kronis, terjadi infeksi virus lebih dari 6 bulan lamanya.

Ada beberapa gejala yang bakal dialami oleh para penderita hepatitis B, seperti demam tinggi, nyeri pada otot, nyeri pada sendi, sakit kepala, rasa lemas, diare, serta perubahan warna urine menjadi lebih gelap.

Oleh karena itulah, jangan ragu untuk segera melakukan pemeriksaan langsung ke rumah sakit pada saat Anda mengalami gejala dari infeksi virus hepatitis B.

Ditambah lagi, jika Anda sedang berada di dalam kelompok orang yang berisiko tinggi untuk terinfeksi penyakit tersebut, seperti halnya para tenaga kesehatan di rumah sakit, pernah menggunakan jarum suntik dengan orang lain, pernah berkunjung ke lokasi yang terjadi penyebaran virus hepatitis B, sedang mengidap HIV, serta sering pula berganti pasangan saat berhubungan seksual.

Begini Prosedur dari Pemeriksaan Penyakit Hepatitis B

Ada beberapa prosedur yang langsung dilakukan oleh dokter pada saat pemeriksaan pada seseorang yang sedang mengalami gejala dari penyakit hepatitis B. pemeriksaan awal ini akan dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik dari sang pasien.

Tujuan dari pemeriksaan fisik ini dilakukan supaya bisa melihat apakah sudah terjadi gejala dari kerusakan pada organ hati, seperti halnya mengalami perubahan warna pada kulit dan juga mata yang menjadi warna kekuning – kuningan.

Jikalau kondisi tersebut ditemukan, maka dokter akan segera melakukan pemeriksaan lanjutan untuk bisa memastikan kesehatan dari pasiennya.

Selanjutnya untuk tes darah akan dilakukan sebagai prosedur dari pemeriksaan penyakit hepatitis B. tes darah yang biasanya dikenal untuk pemeriksaan hepatitis B ini adalah tes HBsAg.

HBsAg ini merupakan salah satu dari jenis protein yang bisa ditemukan pada permukaan virus hepatitis B. Apabila hasil dari tes ini menunjuukan hasil yang positif maka disimpulkan seseorang sudah terinfeksi virus hepatitis B.

Selain itu juga, ada beberapa jenis pemeriksaan yang lainnya, seperti tes IgM anti HBc, HBV DNA, tes anti HBs, dan juga IgG anti HBc. Seluruh jenis pemeriksaan ini akan dilakukan secara bersamaan supaya dapat memastikan penyakit hepatitis B yang sedang dialami ini termasuk dalam kategori kronis atau akut.

Hasil yang akan diperoleh dari pemeriksaan di atas ini menentukan pengobatan apa yang perlu dilakukan untuk upaya mengobati penyakit dari virus hepatitis B.

Hepatitis B akut ini bisa disembuhkan dengan cara perawatan mandiri dan juga sistem imun tubuh yang harus kuat. Sedangkan untuk yang kronis, harus menggunakan beberapa dari jenis obat yang bisa menurunkan risiko komplikasi yang bisa saja terjadi.

Diagnosis Penyakit Hepatitis B Berdasarkan Prosedur Tes Medis

Hepatitis B ini merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh HBV atau virus hepatitis B. tes darah dari hepatitis B ini dilakukan untuk bisa mendeteksi antigen atau protein virus, yakni antibodi yang diproduksi sebagai respons terhadap adanya infeksi dan juga mendeteksi serta evaluasi dari DNA suatu virus.

Hasi dari tes ini bisa menjadi indicator apakah individu sudah terpapar infeksi aktif untuk saat ini, pernah terkena HBV di masa lalu, atau pun memiliki kekebalan tubuh sebagai akibat dari mengikuti program vaksinasi.

Akan ada beberpa rangkaian tes yang bisa dilakukan untuk segera mendiagnosis penyakit hepatitis B. Sebenarnya tidak ada persiapan yang spesifik dilakukan selama menjalani proses tes hepatitis B.

Hanya saja Anda perlu terlebih dahulu memberitahukan kepada dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah. Prosedernya sederhana sekali dokter akan langsung mengambil sampel darah dari lengan Anda.

Tenaga medis lainnya akan langsung membersihkan area yang bakalan diambil sampel darahnya dengan alkohol, lalu memasukkan jarum ke dalam vena. Saat volume darah yang diambil ini cukup, jarum akan segera diangkat, kemudian lokasi tubuh yang diambil darahnya ini segera ditutup dengan pada penyerap. Kemudian, barulah dari sampel darah ini akan dibawa ke laboratorium untuk langsung dianalisa.

Apabila hasilnya normal ini artinya Anda tidak sedang mengidap penyakit hepatitis, tidak pernah terpapar virus hepatitis atau pun sudah mendapatkan vaksinasi. Bila sampel darah ini menunjukkan hasil positif antibodi, hal tersebut berarti ada beberapa hal seperti :

  • Anda pernah memiliki infeksi virus hepatitis B, mungkin saja telah terinfeksi baru atau pun sudah lama terinfeksi.
  • Anda sebelumnya pernah mengalami infeksi hepatitis B di masa lalu, namun sekarang ini sudah tidak lagi serta tidak pula menularkan virus tersebut.
  • Anda sudah mendapatkan vaksinasi untuk penyakit hepatitis.

Seperti halnya tes darah biasanya, ada pula risiko kecil yang bisa saja terjadi pada saat Anda melakukan tes dari hepatitis B. Anda bisa saja mengalami memar pada bagian tubuh yang disuntikkan jarum.

Dalam kondisi atau kasus yang jarang sekali terjadi, vena bisa saja membengkak setelah sampel darah diambil. Untuk kondisi ini dikenal dengan istilah flebitus dan bisa diobati sendiri, berikan kompresan air hangat tepat di lokasi bekas suntikan selama beberapa hari.

Pendarahan yang sedang terjadi ini bisa saja menjadi masalah apabila Anda memiliki kelainan pendarah atau pun sedang dalam meminum obat pengencer darah.

Inilah Jenis Tes dari Diagnosis Penyakit Hepatitis B

Berdasarkan dari data kesehatan yang sudah dipublikasikan oleh Hepatitis B Foundation, menyebutkan jikalau untuk mendiagnosis penyakit hepatitis B ini memerlukan pemeriksaan darah yang disebut dengan istilah panel hepatitis B.

Hanya satu sampel darah saja yang diperlukan, namun ada sekitar 3 bagian untuk panel hepatitis B ini. Adapun tiga tes yang dimaksudkan adalah :

  • HBsAg atau antigen pada permukaan hepatitis B
  • Anti HBs atau HBsAb yaitu antibodi dari permukaan hepatitis B
  • Anti HBc atau HBcAb yakni antibodi anti dari hepatitis B

Hasil pemeriksaan dari ketiga tes darah yang sudah dilakukan ini diperlukan untuk membuat diagnosis. Pastikan juga untuk meminta salinan dari tes darah Anda sehingga benar – benar paham tes mana yang hasilnya positif atau pun negatif dari virus hepatitis B.

Tenaga medis mungkin akan segera melakukan pemeriksaan darah lagi dalam waktu enam bulan setelah kunjungan pertama untuk bisa memastikan status dari hepatitis B.

Pahami pula hasil dari tes darah dari hepatitis B, Anda pun bisa langsung berdiksusi mengenai hasil tes darah dengan penyedia layanan kesehatan. Apakah Anda memiliki infeksi virus yang baru, sudah dinyatakan sembuh dari infeksi sebelumnya, atau pun memiliki infeksi yang kronis.