Setelah Suntik Vaksin Covid-19 Tidak Muncul Efek Samping, Apakah Gagal?

Pada umumnya, seseorang yang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 melaporkan sedang mengalami beberapa gejala efek samping. Adapun efek samping yang sering dirasakan seperti nyeri otot pada lokasi bekas suntikan, mudah mengantuk hingga demam tinggi.

Meskipun demikian, ada pula sebagian orang yang justru tidak merasakan efek samping sama sekali. Hal ini pun lantas menimbulkan berbagai pertanyaan apakah vaksinasinya berhasil ataukah gagal.

Program vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat indonesi hingga saat ini masih terus berlanjut. Menurut data yang telah resmi dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan Repbulik Indonesia hingga hari Kamis 29 Juli 2021, total dari jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19 mencapai 46.567.370 jiwa.

Sementara itu masyarakat yang telah memeroleh vaksin dosis kedua saat ini sudah mencapai 19.867.271 jiwa. Pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat luas ini bertujuan supaya bisa mencegah penularan virus corona serta berupaya untuk mengurangi keparahan gejala apabila suatu hari terinfeksi virus corona.

Hal yang cukup umum terjadi setelah mendapatkan suntikan vaksin adalah munculnya gejala efek samping. Efek samping ini muncul dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang sedang memberikan sinyal kepada tubuh untuk segera beraksi dengan cara tertentu.

Mayoritas orang yang sudah memeroleh suntikan vaksin ini melaporkan bahwa mereka pun mengalami efek samping yang ringan saja seperti halnya rasa nyeri tepat di lokasi bekas suntikan vaksin dan juga demam.

Lalu, apakah orang yang tidak merasakan efek samping apapun termasuk dalam kategori vaksin yang gagal? Untuk lebih jelasnya, simak ulasan lengkap dari kami di bawah ini.

Benarkan Tidak Mengalami Efek Samping Vaksinasi Covid-19 Gagal?

Pada umumnya, seseorang yang sudah memeroleh suntikan vaksin Covid-19 akan mengalami gejala ringan saja. akan tetapi, beberapa orang pun bahkan tidak merasakan sama sekali efek samping dari vaksin tersebut.

Melansir langsung dari Health, Richard Watkins, MD, seorang dokter penyakit menular dan juga professor penyakit dalam di Northeast Ohio Medical University pun menambahkan bahwa efek samping Covid-19 yang sedang dialami oleh setiap orang tentu bisa berbeda – beda. Jadinya, hanya karena Anda sedang tidak mengalami gejala apapun setelah disuntuk vaksin, hal ini bukan berarti menunjukkan masalah serius.

Profesor dan ketua Departemen Pengobatan Darurat dan juga direktur Divisi Toksikologi Medis di Rutgers New Jersey Medical School, Lewis S. Nelson, MD, juga ikut menambahkan bahwa dalam semua studi penelitian vaksinasi Covid-19, setidaknya ada sebanyak 20 persen orang yang tidak merasakan efek samping apapun sesudah disuntikkan vaksin tersebut. Mayoritas efek samping yang muncul ini masih tergolong ringan saja, seperti rasa nyeri pada lokasi bekas suntikan vaksin.

Bisa disimpulkan bahwa Anda tidak terlalu khawatir apabila tidak merasakan efek samping apapun sesudah disuntikkan vaksinasi. Vaksin Covid-19 ini masih tetap berfungsi dan bekerja dengan baik sebagaimana mestinya. Sebelum mengikuti program vaksinasi Covid-19 pastikan tubuh Anda dalam kondisi yang benar – benar sehat dan tidak sedang demam.

Sebelum Mengikuti Vaksinasi Covid-19, Segera Persiapkan Hal Berikut Ini

Sebelum Anda mengikuti program vaksinasi Covid-19 ini, ada beberapa hal yang harus segera dipersiapkan. Untuk seseorang yang sedang mempunyai komorbid atau penyakit penyerta atau belum diketahui kondisi kesehatan fisiknya, maka sebaiknya untuk segera memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter, lalu minta rekomendasi dari dokter untuk memeroleh vaksinasi Covid-19.

Kemudian, Anda juga diharuskan mengecek suhu tubuh dan juga tekanan darah. Untuk suhu tubuh sebelum divaksin harus normal, tepat dibawah 37,3 derajat celcius dan juga tekanan darah harus berada dibawah 180 per 110.

Sejak bulan Februari 2021 lalu, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sudah menyatakan bahwa para penderita hipertensi bisa memeroleh vaksinasi Covid-19 dengan catatan tekanan darah harus terkontrol dan berada di bawah 180 per 110 MmHg ketika akan dilakukan suntikan vaksinasi.

Hal yang sama berlaku untuk penderita diabetes, pengidapnya pun baru boleh mendapatkan vaksinasi dengan syaratnya adalah kadar gula harus terkontrol. Para penyintas kanker pun bisa juga memeroleh vaksinasi Covid-19 dengan catatan sudah tidak menjalani terapi imunoterapi.

Sementara itu juga, untuk para penyintas Covid-19 baru bisa memeroleh vaksin ini bila sudah lebih dari tiga bulan setelah dinyatakan sembuh total dari infeksi virus corona.

Untuk ibu menyusui sekarang ini sudah diperbolehkan mendapatkan vaksinasi Covid-19. Beberapa ahli juga sudah mengatakan bahwa sistem imunitas yang di dapatkan oleh ibu menyusui setelah disuntikkan vaksin ini bisa disalurkan langsung kepada bayi melalui ASI.

Bagi para calon penerima vaksin Covid-19 juga disarankan untuk beristirahat cukup waktu, menjalani pola dan gaya hidup sehat, rutin olahraga ringan, tidak merokok aktif dan juga tidak minum minuman beralkohol.

Ahli Alasan Efek Samping Vaksin Covid-19 Setiap Orang Berbeda

Setiap jenis vaksin tentu saja memiliki efek samping yang biasanya sudah terlihat ketika uji klinis, termasuk juga untuk vaksin Covid-19. Efek samping atau pun kejadian ikutan pasca imunisasi yang muncul ini pun bisa beraneka ragam, mulai dari rasa nyeri tepat di lokasi bekas suntikan, demam, mual hingga pusing.

Akan tetapi, efek samping dari vaksinasi Covid-19 ini rupanya tidak dialami oleh semua orang. Hal terssebut dikarenakan ada sebagian orang yang akan merasakan sakit setelah disuntikkan vaksin, sementara itu untuk sebagian orang yang lainnya pun masih dalam kondisi sehat dan baik – baik saja tanpa menunjukkan efek samping yang dirasakan.

Menurut Ahmad Utomo seorang ahli biologi molekuler, munculnya efek samping dari vaksin Covid-19 ini tergantung pada sistem imun tubuh dari masing – masing penerima dan juga jenis vaksin yang dipergunakan. Ia juga menjelaskan dalam vaksin terdapa dua komponen utama, yakni ajuvan dan juga zat aktif.

Masing – masing vaksin ini memakai ajuvan yang berbeda pula. Ajuvan ini pun kemungkinan besar juga akan menimbulkan reaksi tertentu.

‘’Semisalnya untuk vaksin Sinovac ajuvannya aluminium atau pada vaksin moderna dan juga Pfizer, yang berfungsi sebagai ajuvan ini adlaah komponen nano partikel pembungkus RNA. Ini semua dapat menimbulkan reaksi tertentu pada orang yang memiliki alergi pada komponen tersebut,’’ ungkap Ahmad ketika dihubungi oleh Kompas.com, pada hari Senin 5 April 2021 lalu.

‘’Oleh karena itu, apabila ada orang yang memiliki alergi dengan komponen tersebut, ya pastinya dia akan mendapatkan reaksi yang cenderung lebih intens dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai alergi terhadap komponen itu. Ini merupakan salah satu faktor penting mengapa efek samping dari vaksin virus corona ini setiap orang jelas berbeda – beda,’’ tambahnya lagi.

Namun sebenarnya apabila efek samping dari vaksin Covid-19 yang muncul ini sesuai dengan apa yang telah dilaporkan pada tahapan uji klinis vaksin Covid-19, tidak akan menyebabkan efek yang berkelanjutan, atau pun bahkan menyebabkan kematian, itu semua berarti bahwa vaksin ini masih dalam kategori aman digunakan.

‘’Seperti yang terjadi di Sulawesi Utara, kejadian ikutan yang muncul sesudah vaksin ini adalah demam, mual, ada pula yang lemas ototnya, ya sebetulnya efek samping yang muncul dari vaksin AstraZeneca memang seperti itu adanya, sama seperti yang telah dilaporkan pada uji klinis fase pertama dan juga fase kedua,’’ jelasnya.

Ahmad juga menegaskan, definisi dari vaksin yang aman digunakan ini bukan berarti tidak adanya efek samping sama sekali sesudah disuntikkan vaksin tersebut. Efek samping tentu saja ada, namun masih bisa dan dapat ditoleransi.

‘’Aman itu bukan berarti tidak ada efek samping yang membahayakan, misalnya seperti sampai tidak sadarkan diri, sampai harus menggunakan ventilator, atau pun bisa menyebakan pada kematian,’’ ungkapnya.

Di sisi yang lainnya Ahmad pun mengingatkan, bahwa efek samping dari vaksin Covid-19 tidak dialami oleh semua orang. Oleh karena itulah, orang yang tidak mengalami efek samping tidak perlu khawatir, bukan karena vaksin ini tidak manjur atau gagal. Namun karena tanpa munculnya efek samping ini, vaksin tersebut masih tetap bekerja dengan baik di dalam tubuh manusia.

‘’Ada 80 persen orang yang disuntik vaksin tidak merasakan efek samping. Bisa jadi hal ini karena sistem imun yang baik dan seimbang. Namun tetap saja efek perlindungan dari vaksin ini masih bisa diperoleh, jadi jangan terlalu khawatir.’’ tutupnya.