Waspada Efek Peltzman Setelah Vaksin Covid-19

Mereka beranggapan bila sudah mendapatkan vaksin tubuh menjadi lebih kebal terhadap penyakit tertentu. Pada kenyataannya, hal tersebut belum tentu benar dan justru bisa membahayakan diri sendiri dan juga orang lainnya yang ada di sekitarnya. Seperti contohnya efek peltzman yang cukup sering kali terjadi setelah program vaksinasi dilakukan, yang mana setiap orang yang sudah menerima vaksin tersebut bisa saja mengabaikan langkah – langkah untuk pencegahan.

Istilah dari Efek Peltzman ini untuk pertama kalinya dicentukan oleh seorang ekonom dunia berasal dari Chicago University di tahun 1975, orang tersebut bernama lengkap Sam Peltzman. Efek yang dijelaskan di sini menggambarkan secara keseluruhan situasi maupun kondisi saat seseorang yang menjadi ceroboh, lengah serta selalu mengabaikan prosedur keamanan yang telah diterapkan.

Pada akhirnya, mereka ini akan melakukan hal yang sangat berisiko bagi diri sendiri maupun orang lain yang ada di sekitarnya. Tentu saja, ini semua bakalan membahayakan semua orang, maka dari itu harus selalu tetap waspada dan berhati – hati.

Efek Peltzman Setelah Disuntik Vaksin Covid-19

Perlu untuk diketahui, efek Peltzman ini bisa saja terjadi ke semua bidang, termasuk di dalamnya adalah kesehatan. Khusus untuk bidang kesehatan ini, penyebab dari efek tersebut adalah muncul persepsi yang salah terhadap risiko penularan suatu penyakit tertentu, lebih tepatnya kepada orang – orang yang telah melakukan upaya tindak pencegahan penyakit.

Sebagai contohnya adalah ketika terjadi pendemi virus corona seperti sekarang ini. Sesudah mendapatkan vaksin untuk menangkal virus corona, makin banyak pula orang – orang yang sudah merasa kebal sepenuhnya sehingga tidak perlu lagi disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Padahal, anggapan atau persepsi yang seperti inilah justru dapat membahayakan diri sendiri dan juga orang di sekitanya masih berisiko untuk tertular virus corona.

Pada kenyataannya, setelah mendapatkan suntikan vaksin virus corona, seseorang masih bisa terkena infeksi virus tersebut dan dapat pula menularkannya kepada orang lain. Terlebih lagi jika mengabaikan protokol kesehatan yang sudah dibangun dari sejak awal pandemi. Oleh karena itulah, upaya untuk mencegah terjadinya efek Peltzman serta dapat pula meminimalkan risiko penularan virus corona meskipun sudah disuntik vaksin.

Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, di antaranya adalah sebagai berikut :

  • Anda harus tetap memahami bagaimana langkah untuk pencegahan terhadap infeksi virus corona harus tetap diterapkan oleh siapa saja, meskipun sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.
  • Menerapkan protokol kesehatan dengan begitu ketat bisa mencegah penularan virus corona, seperti halnya selalu menggunakan masker ketika berada di luar rumah atau pun berada di tempat ramai.
  • Diharapkan untuk selalu menjaga jarak aman dengan orang lain. Jaga jarak ini bisa dilakukan dimana saja, minimal jaga jarak sekitar 1 hingga 2 meter dengan orang lain.
  • Ketika pulang ke rumah setelah aktivitas di luar, usahakan untuk selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Bila memungkinkan di luar rumah bisa menggunakan hand sanitizer untuk memudahkan Anda.
  • Hindari kerumunan atau pun tempat yang ramai, hal ini supaya mencegah penularan virus corona dari orang lain.

Jangan sampai efek Peltzman ini bisa menggagalkan usaha vaksinasi yang sudah dilakukan. Meskipun sudah mendapatkan vaksin virus corona, jangan pernah mengganggap remeh penyakit satu ini atau pun tidak perlu menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Dengan cara – cara di atas, diharapkan kita semua bisa mencegah penularan virus corona ke orang – orang di sekitar.